Menjelang libur akhir tahun, masyarakat pasti banyak yang hilir mudik untuk liburan. Nah, maka dari itu transportasi publik juga harus mendukung kenyamanan masyarakat agar nyaman menggunakan fasilitas umum untuk bepergian.
Mulai dari darat, laut, dan udara. Ada banyak transportasi yang dapat digunakan. Mulai dari Trans Jakarta, CommuterLine, dan masih banyak lagi yang bertebaran di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Selain itu juga ada kereta, bus, dan lainnya. Itu baru mencangkup transportasi darat, belum udara dan laut seperti pesawat terbang dan kapal laut. Semua transportasi umum yang sering digunakan masyarakat untuk bepergian.
Menyoal transportasi umum, masyarakat tentu menginginkan kenyamanan, kemudahan akses, dan murah. Seperti saya yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan sangat terbantu dengan adanya rute Ciputat untuk Trans Jakarta. Sehingga bisa diakses dengan mudah, murah, dan nyaman.
Nah, sebelum memasuki tahun baru 2017, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengevaluasi tentang transportasi selama tahun 2016 dan bagaimana gebrakan baru transportasi di 2017 nanti. Kegiatan konferensi pers ini diadakan pada Kamis, (22/2) di Hotel Falatehan, Jakarta Selatan.
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI sendiri merupakan salah satu organisasi independen yang aktif mengusulkan atau menyarankan sistem transportasi ke pemerintah ataupun pemangku kepentingan lainnya. Pada acara konferensi pers tersebut hadir narasumber yaitu beberapa pengurus MTI pusat; Sugeng Purnomo, Anton Pramoehadi, Leny Maryouri, dan Ellen Tankudung.
Acara dihadiri juga oleh para awak media, baik dari televisi, cetak, dan online media. Acara tersebut tidak hanya membahas seputar bagaimana kedepannya transportasi 2017 nanti tapi juga membahas seputar permasalahan yang sering menyangkut transportasi umum, kemacetan dan lain sebagainya.
Acara bertajuk 'MTI transportation outlook tahun 2016' ini menyoroti polemik transportasi, baik di darat, laut, maupun udara. "Untuk pengoperasiannya, lebih besar biaya untuk transportasi udara. Selain itu untuk pesawat masih kekurangan pilot di udara. Pesawat banyak namun pilot sedikit di Indonesia. Makanya banyak didatangkan pilot dari luar," ujar Sugeng Purnomo.
Permasalahan lain muncul ketika belum berjalannya revitalisasi sarana umum. Misalnya pada Terminal Pulo Gebang. "Tentang tiap transportasi punya data sendiri. Contohnya pada Terminal Pulo Gebang yang merupakan terminal terbesar di Asia Tenggara tapi belum terevitalisasi penumpang," tambah Ellen Tankudung.
Selain membahas tentang permasalahan transportasi, juga dijelaskan langkah kedepannya untuk transportasi 2017 agar lebih baik lagi. Dari situlah didapat poin dari outlook bahwa keselamatan transportasi, kemacetan, serta kerjasama antara lembaga dan pembiayaan transportasi perlu diperhatikan. Terlebih untuk pembiayaan merupakan modal utama dalam pembangunan transportasi agar semakin lebih baik lagi dan nyaman bagi penggunanya. *(Mar)
Komentar
Posting Komentar