Menjelang awal tahun 2022 mendatang, ada banyak film baru yang akan tayang. salah satunya film karya Hadrah Daeng Ratu yang berjudul "Merindu Cahaya de Amstel".
Film tersebut merupakan karya terbaru dari Hadrah yang sudah banyak membuat karya film. Nah, uniknya di film tersebut, diangkat dari kisah nyata lho!
Merindu Cahaya de Amstel adalah sebuah film drama religi Indonesia yang tayang tahun 2022 yang mengambil latar belakang kehidupan seorang mualaf Belanda yang bernama Khadija.
Film tersebut dibintangi oleh Amanda Rawles, Bryan Domani,Rachel Amanda, Maudy Koesnaidy dan Oki Setiana Dewi.
Film tersebut diadaptasi dari karya tulis wattpad buatan Arumi E jadi skenario apik Benni Setiawan.
Yang penasaran gimana kisahnya, ini ada sedikit sinopsis tentang film tersebut.
Jadi, film ini menceritakan sosok gadis Belanda yang kemudian memeluk agama Islam, bernama Khadija Veenhoven dengan nama asli Marien Veenhoven (Amanda Rawles).
Sementara itu, sosok Khadija membuat penasaran Nico (Bryan Domani), seorang fotografer dan jurnalis, karenamengingatkannya pada sosok sang ibu.
Merindu Cahaya de Amstel bermula saat Marien Veenhoven (Amanda Rawless) memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Khadija Veenhoven.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang fotografer sekaligus jurnalis, Nicholas Van Djick atau Nico (Bryan Domani).Nico membuat Khadija penasaran dan mengingatkannya pada sosok ibunya.
Khadija juga bertemu dengan seorang mahasiswa asal Jogja yang berkuliah di Belanda, Kamala (Rachel Amanda).
Lantas, bagaimana perjalanan Khadija setelah memeluk agama Islam?
Film ini adalah adaptasi novel karya penulis dengan nama Arumi E, Merindu Cahaya di De Amstel.
Anda tentu sudah tahu karya Arumi E yang populer di Wattpad, Aku Tahu Kapan Kamu Mati, telah diproduksi menjadi sebuah film.
Merindu Cahaya de Amstel adalah kolaborasi dari Maxima Pictures dan Unlimited Production.
"Ini novel saya kedua yang diadaptasi jadi film oleh Unlimited Production dan Maxima Pictures. Semoga pesan-pesan kebaikan film ini bisa sampai ke penonton dan bisa dinikmati penonton," jelas Arumi E beberapa waktu lalu.
Produser Oswin Bonifanz mengatakan bahwa film ini bisa menjadi genre baru yang menghapus stigma bahwa film religi identik dengan film dewasa yang berat bahasannya.
"Ini film drama religi, pemainnya remaja, jadi bisa jadi genre baru di perfilman. Karena kami pengin packaging-nya, (kan) religi biasanya berat, dewasa, kami pengin religi itu bisa remaja, dengan romance-nya," papar Oswin lugas.
Film Merindu Cahaya de Amstel adaptasi novel karya Arumi E.
"Ini adalah kisah nyata tentang seorang gadis Belanda yang memeluk agama Islam. Saya tulis ke novel dan disukai oleh pak Oswin dan untuk layar lebar,"jelas Arumi sore tadi.
Dalam film Merindu Cahaya de Amstel mengisahkan gadis Belanda bernama Marien Veenhoven (Amanda Rawless) memeluk agama Islam dan mengubah namanya menjadi Siti Khadija Veenhoven.
Saksikan film ini, yang akan segera tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2022 ini.
Maka dari itu, pihak PH Unlimited Production bersama Maxima Pictures merilis official trailer, poster dan soundtrack karya Melly Goeslaw yang dinyanyikan apik Brisia Jodie yang berjudul Tabu, Jumat (5/11)
Oh, hallo fellas! welcome back to my blog! Oke I’ll tell you about my own experience with Neeuro and Smiling Star. As you know, I’ve got an experience about brain training. Yup, many thing we can doing to train our brain. One of which is exercising. Maybe we think that a little bit of reading and studying here and there is enough. But somehow that is not given to our brain’s. But as we know if brain training is more important to our children. Cause that a moment is a golden age for the kids. Nah, as an education provider, Smiling Star has always believed that the foundations for children to develop cognitively, emotionally, and socially are of utmost importance. How brain training helps your child to excel? Okay, studies have shown that children with better cognitive skills do well in school. They are critical for learning, reading, memorizing, focusing and problem solving. Just as physical exercise keeps our body in good shape, brain training lets us flex and strengthe
Komentar
Posting Komentar