Rerintikan gerimis seakan tersenyum manis menyambutku yang keluar dari Stasiun Pondok Ranji. "Ah! Hujan, "gerutuku sambil berdiri menunggu hujan reda. Sesekali ku tengok anak kecil pembawa payung yang tersenyum menyambut turunnya hujan dengan riang gembira. Tak seperti aku yang justru menekuk senyum. Rinai yang datang tiba-tiba muncul sekawanan dan membuat hujan yang tadinya tik-tik rintik-rintik justru semakin lebat dan deras. Segera saja ku tutup tasku dengan plastik anti air agar tak basah. Ku amati sekeliling, semua orang asik dengan gadget mereka masing-masing. Ada yang termenung, ada pula yang mengobrol. Lalu aku berbisik pada angin. "Hei, tolong tiup awannya sebentar saja, aku ingin berlari. Lekaslah, hari sudah sore." Seolah mendengar ucapanku, hujan yang tadinya deras berangsur reda. Meski demikian, tetap saja tetes-tetes air hujan ini menarikku pada putaran rindu yang enggan berlalu. Lalu kaki ini melangkah sambil berlari-lari kecil keluar stasiun.