Langsung ke konten utama

Setelah Alan Kurdi, Kini Omran Daqneesh

Masa tumbuh kembang adalah masa paling menyenangkan bagi perkembangan dunia anak-anak. Saat di mana penuh kehangatan dan kasih sayang dengan orang-orang terkasih, lingkungan yang nyaman dan aman, serta kebebasan bereksplorasi sepenuh hati.

Namun, semua itu tidak berlaku untuk anak-anak Suriah. Sungguh miris memang, di tengah masa pertumbuhan, mereka dihadapkan dengan berbagai ancaman yang pelik. Setiap hari mereka dihadapkan oleh ancaman kematian.

Tidak ada gelak tawa, tidak ada candaan lucu. Yang terdengar sepanjang hari adalah jeritan dan teriakan takut. Dentuman bom terus menghujani Negeri Suriah tiada henti. Bak sebuah negeri kelam membelenggu yang terkungkung dalam kabut kesedihan.

Lantas bagaimana dengan nasib para sipil yang tak berdosa? Yang turut menjadi korban. Bagaimana pula dengan nasib anak-anak. Ya,  mereka yang tidak tahu apa-apa, yang masih suci bersih darah mengalir di tubuh mereka, apa pantas mereka sekecil itu turut merasakan pedihnya hidup di belantara kedzaliman sekelompok kaum yang tak bernurani?

Masih ingat kisah tentang Alan Kurdi? Balita Suriah berusia tiga tahun keturunan Kurdi yang tewas tenggelam dan terdampar di sebuah pantai di Turki pada 2 September 2015 lalu. Ah! Miris memang. Bocah kecil itu akhirnya meninggal setelah insden yang menimpa dirinya bersama keluarganya yang hendak menyelamatkan diri dari ancaman perang dan bom di negerinya.

Setelah Alan Kurdi, kini peristiwa memilukan juga dirasakan Omran Daqneesh, bocah Suriah berusia lima tahun yang harus menahan sakitnya dampak terkena reruntuhan bangunan akibat bom di Allepo, Jumat (19/8). Alhamdulillah, Allah SWT masih selamatkan Omran.

Pasca ledakan bom, Omran Daqneesh diselamatkan dan fotonya yang sedang duduk di ambulan dalam kondisi memprihatinkan, membuat banyak pengguna netizen dari beragai penjuru dunia merasa kasihan dan mengecam aksi serangan bom di Allepo.

Dalam diamnya, Omran seakan menjerit menahan sakit. Tubuh mungil itu diselimuti debu dan darah. Wajah polosnya melontarkan sejuta kebingungan, shock, takut, dan sejuta makna lain di balik muka lucu yang tertutup debu dan darah itu.

Oh! Dek Omran, bagaimana dunia memelukmu? Omran mungkin adalah satu dari banyak anak-anak korban Suriah lainnya yang harus merasakan dampak dari perang dan bom yang terus saja terjadi di sana.

Inikah nasib yang harus ditanggung anak-anak Suriah? Tak adakah pilihan selain hidup diantara kematian? Haruskah mereka memilih antara terluka untuk bertahan hidup atau mati dalam ketenangan?

Oleh: Marini




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Think Smarter, Learn Faster, Remember Better With Neeuro and Smiling Star Brain Training Program

Oh, hallo fellas! welcome back to my blog! Oke I’ll tell you about my own experience with Neeuro and Smiling Star. As you know, I’ve got an experience about brain training. Yup, many thing we can doing to train our brain. One of which is exercising. Maybe we think that a little bit of reading and studying here and there is enough. But somehow that is not given to our brain’s. But as we know if brain training is more important to our children. Cause that a moment is a golden age for the kids. Nah, as an education provider, Smiling Star has always believed that the foundations for children to develop cognitively, emotionally, and socially are of utmost importance. How brain training helps your child to excel? Okay, studies have shown that children with better cognitive skills do well in school. They are critical for learning, reading, memorizing, focusing and problem solving. Just as physical exercise keeps our body in good shape, brain training lets us flex and strengthe...

Angkat Kearifan Lokal Indonesia Timur, Film Duka Sedalam Cinta (DSC) Siap Memanjakan Mata Penonton

Assalamualaikum gaes! Apa kabarnya? Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT ya, Aamiin. Nah, kali ini saya ingin memberikan sedikit ulasan tentang film baru yang bakal tayang di bioskop 19 Oktober nanti. Hah, film apa?! Yaps, Film Duka Sedalam Cinta (DSC). Film ini merupakan hasil karya dari seorang penulis ternama, Helvy Tiana Rosa dan diproduseri langsung olehnya. Bagi temen-temen yang sebelumnya pernah nonton Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) pasti penasaran dong dengan kelanjutan kisahnya. Nah, film DSC ini merupakan sekuel dari film KMGP. Tapi, bagi kalian yang sebelumnya belum menonton film KMGP tetap bisa kok nonton film DSC ini. Karena film ini mandiri. Artinya kamu tetap bisa menikmati film ini tanpa harus nonton film KMGP sebelumnya. Menariknya, film ini mengangkat kearifan lokal Indonesia Timur, lho! Kalian bakalan dimanjakan dengan pemandangan nun indah. Karena ini merupakan film Indonesia pertama yang mengambil latar keindahan Halmahera Selatan, Widhi, K...

Film Reva Guna Guna Karya Terbaru Maestro Horor Indonesia

Doc. Google Halo Assalamualaikum semua. Seperti biasa, kali ini gue akan mengulik tentang film horor terbaru yang akan hadir di bioskop pada 7 Maret nanti. Sebuah film karya terbaru sang maestro horor Indonesia, Jose Purnomo. Setelah banyak karya yang ditelurkannya, salah satunya film Gasing Tengkorak yang diperankan oleh Nikita Willy, kali ini Jose kembali hadir dan menggandeng Angel Karamoy sebagai tokoh utama filmnya tersebut. Film yang digarap oleh 3 rumah produksi yaitu: Spectrum Film, Unlimited Production, dan Maxima Pictures memiliki nilai sosial di masyarakat. Bukan hanya ceritanya yang menarik, juga sangat menyeramkan. Doc. Pribadi/ Para Pemain Film Reva Guna Guna Bukan hanya Angel Karamoy saja yang ikut berperan, akan tetapi sederet artis terkenal lainnya, seperti Wulan Guritno, Marcelino Lefrandt, Pamela Bowie, Ferry Salim, dan masih banyak lagi lainnya. Di film Reva Guna Guna, Jose Purnomo mengatakan jika dirinya ingin mengangkat hal-hal yang tab...