Langsung ke konten utama

7 Alasan Kenapa Mesti Nonton Film Bayi Gaib; Bayi Tumbal Bayi Mati

Halo Assalamualaikum.. hai hai semua.. kali ini gue mau bahas film horor yang baru aja gue tonton! Yups, Film Bayi Gaib; Bayi Tumbal Bayi Mati. Film besutan sutradara maestro Rizal Mantovani ini bener-bener di luar ekspektasi gue sebagai pecinta film horor! Tau kenapa?


Pertama, film ini bener-bener berkualitas! Salut gue sama sutradaranya yang ngatur alur cerita begitu mengalir. Kalau biasanya film horor identik dengan hal-hal vulgar atau apalah itu, nah ini beda. Beneran ceritanya bagus dan menarik. Rekomendasi banget deh bagi kalian yang suka horor!

Kedua, beda dari yang lain. Nah meskipun katanya ini film pernah remake dari Film Bayi Ajaib yang udah tayang puluhan tahun silam, tapi gue lupa kapan. Gue denger ini pas preskon tadi di Epicentrum, Jakarta (12/2). Nah kebetulan ada pemain lama dari Bayi Ajaib dulu dan ikutan nimbrung di film ini. Ya, konsepnya unik karena hantunya bayi dan beda dari yang lain.

Ketiga, pemainnya kece! Kalau ini udah pasti dong, apalagi ini film horor perdana Rianti Cartwright dan aktingnya keren, super bikin takut! Ada juga Asraf Sinclair yang menurut gue gak kalah kece juga. Plusnya ada akting dari Mario Lawalata yang asli ngeselin! Kenapa gue kesel? Nonton aja ya, tar juga tau sendiri. Wkwk..

Keempat, alur ga ketebak! Nah pas awal cerita gue rada ngantuk, karena menurut gue pas awal-awal adegannya sok romantis gitu dan agak berlebihan sih menurut gue. Hehehe... tapi memasuki detik demi detik film, asli gue terhanyut dalam alur cerita yang menurut gue keren! Alur ceritanya ga ketebak dan asli bikin gue tutup mata karena horornya dapet banget!


Kelima, film horor berkualitas! Kenapa gue bilang demikian? Karena menurut gue ga hanya unsur horor doang, tapi ada drama keluarga, kekuatan cinta, ketulusan, dan persahabatan kental banget di film ini. Jadi ga hanya sensasi misteri doang tapi ada pesan yang tersirat dari film ini.

Keenam, jadi tau tentang Baby Blues! Yap, sebagai wanita yang nantinya gue akan menikah dan punya anak, gue jadi tau nih tentang Baby Blues. Film ini juga ngasih info tentang apa sih itu Baby Blues. Buat para wanita, calon ibu, atau yang udah jadi ibu, jadi nambah pengetahuan nih.

Ketujuh, tayang 15 Februari 2017. Nah kalau kata orang-orang 14 Februari hari kasih sayang, (tapi ga berlaku bagi gue, karena setiap hari adalah hari kasih sayang), jadi pas banget ni film ditonton bersama orang-orang terkasih. Karena ga cuma unsur horor doang, kekuatan cinta, ketulusan itu luar biasa lho dampaknya. Jadi yang belum memiliki pujaan hati, selalu doa ya semoga segera dipertemukan dengannya yang terbaik. Amiin. (Sekalian curhat).

Oke, sekian sedikit ulasan Film Bayi Gaib; Bayi Tumbal Bayi Mati. So, jangan lupa ya 15 Februari nanti melipir ke bioskop kesayangan Anda. Asli ga nyesel, karena ga hanya sekedar uji nyali, namun ada hal yang tak terduga dari film ini.      *(Mar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Think Smarter, Learn Faster, Remember Better With Neeuro and Smiling Star Brain Training Program

Oh, hallo fellas! welcome back to my blog! Oke I’ll tell you about my own experience with Neeuro and Smiling Star. As you know, I’ve got an experience about brain training. Yup, many thing we can doing to train our brain. One of which is exercising. Maybe we think that a little bit of reading and studying here and there is enough. But somehow that is not given to our brain’s. But as we know if brain training is more important to our children. Cause that a moment is a golden age for the kids. Nah, as an education provider, Smiling Star has always believed that the foundations for children to develop cognitively, emotionally, and socially are of utmost importance. How brain training helps your child to excel? Okay, studies have shown that children with better cognitive skills do well in school. They are critical for learning, reading, memorizing, focusing and problem solving. Just as physical exercise keeps our body in good shape, brain training lets us flex and strengthe...

Mencari Cahaya di Merindu Cahaya de Amstel

Nicolaas van Dijk seorang mahasiswa arsitektur yang berprofesi sebagai fotografer di sela-sela kesibukan kuliahnya. Suatu hari saat dia memotret suasana dan pengunjung Museumplein, kameranya tanpa sengaja mengabadikan sosok seorang gadis berhijab rapat. Gadis Belanda bermata biru tersebut amat cantik, namun fokus Nicholaas bukan pada wajah bsang dara Belanda, melainkanndari hijab yang dikenakan oleh gadis tersebut. Nico, demikian sapaan fotografer tersebut terus mencari tahu tentang sosok Khadija yang membuatnya penasaran. Adalah sosok Khadija Veenhoven, yang membuat Nichoolas Van Dijk jatuh hati. ia merasa kagum dengan Khadija yang berpakaian tertutup. Sebelumnya, Kgadija merupakan seorang mualaf. Ia memutuskan untuk memeluk Islam setelah perjumpaannya dengan Fatimah (Oki Setiana Dewi). Khadija juga memiliki teman bernama Kamala (Rachel Amanda). Film Merindu Cahaya de Amstel adalah sebuah film drama religi Indonesia tahun 2022 produksi Unlimited Production yang disutradarai oleh ...

Angkat Kearifan Lokal Indonesia Timur, Film Duka Sedalam Cinta (DSC) Siap Memanjakan Mata Penonton

Assalamualaikum gaes! Apa kabarnya? Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT ya, Aamiin. Nah, kali ini saya ingin memberikan sedikit ulasan tentang film baru yang bakal tayang di bioskop 19 Oktober nanti. Hah, film apa?! Yaps, Film Duka Sedalam Cinta (DSC). Film ini merupakan hasil karya dari seorang penulis ternama, Helvy Tiana Rosa dan diproduseri langsung olehnya. Bagi temen-temen yang sebelumnya pernah nonton Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) pasti penasaran dong dengan kelanjutan kisahnya. Nah, film DSC ini merupakan sekuel dari film KMGP. Tapi, bagi kalian yang sebelumnya belum menonton film KMGP tetap bisa kok nonton film DSC ini. Karena film ini mandiri. Artinya kamu tetap bisa menikmati film ini tanpa harus nonton film KMGP sebelumnya. Menariknya, film ini mengangkat kearifan lokal Indonesia Timur, lho! Kalian bakalan dimanjakan dengan pemandangan nun indah. Karena ini merupakan film Indonesia pertama yang mengambil latar keindahan Halmahera Selatan, Widhi, K...