Langsung ke konten utama

Menjemput Harapan Melalui Gelang Solidaritas

Ada banyak harapan yang bisa terwujud dari sebuah keinginan. Apa pun kendalanya, semua akan dapat teratasi apabila masih memiliki harapan serta spirit hidup. Berjuang untuk terus bangkit dari keterpurukan dan berusaha mewujudkan setiap mimpi yang ada.

Itulah salah satu pesan positif dari Film "I am Hope" untuk terus menyemangati para penderita kanker untuk terus berjuang melawan penyakit tersebut. Sebuah film yang memberikan harapan kepada penderita kanker, jika segala sesuatu pasti bisa dihadapi dengan bijak.

Untuk menebarkan semangat positif kepada para penderita kanker, para pemain Film "I am Hope" yang dihadiri oleh Tatjana Saphira, Aryo Wahab, beserta Alkimia Production yang digawangi oleh Wulan Guritno, Amanda Soekasah dan Janna Soekasah-Joesoef selaku tim produser film tersebut, menyerahkan bantuan kepada para pejuang kanker di Rumah Sakit Dharmais Jakarta (19/1).

Pada kesempatan kali ini juga, Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI) berkesempatan untuk menyambangi para penderita kanker sekaligus berbagi cerita kepada para pemain Film "I am Hope". Para anggota KOPI juga turut serta berbagi keceriaan kepada anak-anak penderita kanker. Aryo Wahab pun bercerita kepada para KOPI tentang semangat serta harapan dalam film ini.

Semangat yang sama juga dirasakan oleh Tatjana Saphira yang berperan sebagai Mia dalam film tersebut ketika memberikan langsung bantuan kepada para penderita kanker di Rumah Sakit Dharmais Jakarta. "Kami bersyukur bahwa proses produksi film ini berjalan lancar, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak. Penyerahan bantuan ini kami sebut sebagai dari Journey of Hope karena ide pembuatan film ini sendiri memang berawal dari gerakan sosial Bracelet of Hope," ujar Tatjana Saphira mewakili para pemain.

Bantuan berupa makanan sehat, vitamin termasuk peralatan bermain dan perlengkapan sekolah merupakan hasil dari penjualan Bracelet of Hope yang terus mendapatkan banyak dukungan. Selain itu para pemain juga turut berpartisipasi agar semakin dapat menjangkau lebih banyak pejuang harapan yang membutuhkan.

Film "I am Hope" menurut rencana akan dirilis perdana pada 18 Februari mendatang dan dihadirkan sebagai salah satu kepedulian dan kelanjutan gerakan Bracelet of Hope, di mana sebagian keuntungan juga akan disalurkan melalui Yayasan Kanker Indonesia dengan tujuan akhir membuat rumah singgah "House of Hope".

Di akhir kunjungan, para KOPI juga mendapatkan gelang harapan. Bracelet of Hope ini diharapkan mampu membangun tiap semangat pada tiap harapan yang ada. Gelang ini merupakan wujud solidaritas sebagai simbol harapan.

Maka, selama masih ada harapan, maka masih ada kesempatan untuk terus melanjutkan cita-cita serta harapan. Jangan sampai semua terhenti hanya karena penyakit yang menghalangi. Maka dari itu seharusnya segala sesuatu bisa dijalani dengan kebahagiaan, karena itu kunci nikmat hidup.

"Kebahagiaan adalah satu-satunya cara untuk bersyukur dalam menjalani hidup," tutur Aryo Wahab. Ia menjelaskan jika ada banyak harapan dari sebuah keinginan. Perannya di Film "I am Hope" ini sangat menarik untuk ditonton.

Komentar

  1. Ikut mendoakan filmnya sukses dan menginspirasi semua orang tak hanya penderita kanker bahwa masih ada harapan :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Think Smarter, Learn Faster, Remember Better With Neeuro and Smiling Star Brain Training Program

Oh, hallo fellas! welcome back to my blog! Oke I’ll tell you about my own experience with Neeuro and Smiling Star. As you know, I’ve got an experience about brain training. Yup, many thing we can doing to train our brain. One of which is exercising. Maybe we think that a little bit of reading and studying here and there is enough. But somehow that is not given to our brain’s. But as we know if brain training is more important to our children. Cause that a moment is a golden age for the kids. Nah, as an education provider, Smiling Star has always believed that the foundations for children to develop cognitively, emotionally, and socially are of utmost importance. How brain training helps your child to excel? Okay, studies have shown that children with better cognitive skills do well in school. They are critical for learning, reading, memorizing, focusing and problem solving. Just as physical exercise keeps our body in good shape, brain training lets us flex and strengthe...

Film Dimsum Martabak Siap Menyapa Bioskop Lebaran

Halo Assalamualaikum. Nah gaes, kali ini gue cuma mau ngasih tahu kalau ada yang baru dari RA Pictures yang akan memberikan warna baru Lebaran nanti. Yap, film terbaru besutan sutradara Andreas Sullivan ini disutradarai oleh Raffi Ahmad. Bukan hanya itu saja, film ini juga bagian dari produksi Fajar Bustomi. Film 'Dimsum Martabak' ini dibintangi oleh sederetan bintang seperti Boy William, Ayu Ting Ting, Muhadkly Acho, Ferry Salim, Olga Lydia, Meriam Bellina, dan masih banyak lagi lainnya. Film 'Dimsum Martabak' merupakan film yang menjadi tantangan tersendiri bagi Ayu Ting Ting ketika harus dipasangkan dengan Boy William sebagai lawan mainnya. Film bergenre komedi romantis ini akan memberikan warna baru saat lebaran nanti. Terlebih lokasi syuting film yang disuguhkan juga mengambil panorama Australia dengan bentang alam dan keelokan negeri kanguru tersebut. Bahkan banyak adegan juga menggunakan properti mewah. Dari triler film yang gue liat, ada beberapa adega...

Film MARS; Suguhan Terbaik di Hardiknas

Orangtua mana yang tidak ingin melihat anaknya sukses? Setiap orangtua pasti menginginkan pendidikan terbaik bagi anaknya. Berharap kelak sang anak bisa menjadi orang pandai dan berilmu. Itulah perjuangan dari orangtua, terutama ibu yang gigih berjuang untuk si buah hati. Film Mimpi Ananda Raih Semesta (MARS) merupakan sebuah film yang menceritakan tentang kegigihan seorang ibu yang rela berjuang sekuat tenaga demi pendidikan bagi anaknya. Film ini sarat akan makna. Tentang perjuangan, semangat, harapan, doa, impian, serta keajaiban. Berkisah tentang seorang gadis kampung bernama Sekar Palupi (Acha Septriasa) yang berjuang untuk terus menggapai pendidikan setinggi semesta. Mengetahui mimpi sang anak yang tinggi, membuat ibunya (Kinaryosih) bersemangat dan berjuang untuk terus memberikan yang terbaik untuk anaknya tercinta. Namun, impian tak semudah angan-angan belaka. Berlatar belakang dari sebuah desa kecil di Gunung Kidul, dan dari keluarga yang tak kaya, membuat sang ibu berup...