Langsung ke konten utama

Batu Ajaib


Sore itu, Ibu Angsa sedang mengajari kedua anaknya berenang. Angsa Hitam dan Putih nama kedua anak Ibu Angsa tersebut. Si Hitam mempunyai sifat yang pemalas, sombong dan rakus, ia selalu menganggap remeh Angsa Putih. Angsa Putih telah pandai berenang, karena ia rajin berlatih, sedang Angsa Hitam hanya bermalas-malasan, Angsa Hitam belum terlalu pandai berenang.

“Angsa Putih, buat apa kamu rajin berlatih, kita ini diciptakan pandai berenang, jadi buat apa latihan, toh nanti kita juga bisa berenang sendiri kok, tanpa harus berlatih.” Gerutu Angsa Hitam pada saudaranya. Tak lama kemudian, sang induk pun datang. “Nak, kalian disini dulu ya, jangan kemana-mana, ibu mau kekandang sebentar. Jangan dekati tengah sungai nak, arusnya deras.” Pesan Ibu Angsa pada kedua buah hatinya. Tak lama berselang, induk angsa itu pun berlalu.

Segerombolan anak bebek melintas mendekati kedua angsa tersebut. “Hei teman, ayo ikut kami berenang, kami mau kehulu sungai, disana banyak makanan yang lezat.” Ucap salah satu bebek. “Wah, makanan! Ya, aku mau ikut kalian. Ayo Angsa Putih kita ikut mereka.” Ajak Angsa Hitam. “Jangan saudaraku, ibu bilang kalau kita jangan mendekati tengah sungai, berbahaya, arusnya deras. Lagi pula kita belum terlalu pandai berenang.” Tolak Angsa Putih. “Dasar pengecut! Bilang saja kamu takut! Ayo teman kita saja yang kesana.” Ucap Hitam pada si Putih. Angsa Putih hanya terdiam, saudaranya telah pergi mengikuti segerombolan anak bebek.

 “Wah, arusnya deras sekali.” Teriak Angsa Hitam ketakutan. “Ayo tenang saja. Kamukan Angsa, masa si seekor angsa tak pandai berenang.” Sindir seorang bebek pada si Hitam. Angsa Hitam pun nekat mendekati arus sungai yang amat deras, hingga ia terbawa arus. “Tolooooooong! Ibu... Angsa Putih, tolooooong aku!” teriak Angsa Hitam. 

Segerombolan anak bebek berusaha menolong namun karena kuatnya arus, membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Angsa Hitam pun terbawa arus hingga ia terdampar disebuah pulau. “Dimana aku?” Angsa Hitam pun berusaha berdiri, ia menatap sekelilingnya. Tempat yang tak pernah ia kunjungi. Ia pun menangis. Si Hitam berusaha menelusuri tempat asing itu. Tuiiiing! Kaki Angsa Hitam tersandung, ia pun terjatuh. Didapatinya sebuah batu antik dihadapannya. Ia segera memungutnya. 

Tak lama kemudian perut Si Hitam bernyanyi. “aku lapar sekali!  seandainya disini banyak makanan.” Ucapnya. Tak lama kemudian didepan matanya terdapat setumpuk makanan lezat. Ia pun makan dengan rakusnya. Ia berfikir kalau batu yang ia temukan itu batu ajaib, ia memohon sebuah permintaan kalau ia ingin pulang kerumah. Dengan sekejap mata ia telah berada dirumah. Ibu angsa yang telah mencari-cari si hitam merasa lega karena Hitam baik-baik saja. Si Hitam mengelus-elus batu ajaibnya, “Sudah dua permintaan yang telah terpenuhi, masih ada satu permintaan lagi. Aku harus membuat permintaan yang terakhir dengan sebaik mungkin.” Gumamnya. Hitam dengan sombong menceritakan pengalamannya menemukan batu ajaib pada Si Putih. “Kini pemintaan terakhirku, aku ingin menjadi orang yang selalu beruntung.” Ucapnya.

 “Anak-anak, ibu akan melatih kepandaian kalian berenang. Ibu telah menyembunyikan sepuluh ikan yang telah diikat, siapa yang paling banyak menemukan ikan, ada hadiah spesial dari ibu.” Ucap sang Induk. “Siap bu, pasti Hitam yang menjadi pemenangnya.” Ucapnya sombong. Baru saja Hitam berenang, kakinya tersangkut sebuah tali, ternyata itu ikan. Tak lama kemudian ia terbawa arus dan berpegangan sebuah tali yang ada ikannya. Kemudian berenang sedikit dan moncongnya tersangkut ikan lagi. 

Dalam sekejap ia telah memperoleh tiga ekor ikan. Ia melirik Si Putih yang sejak tadi terus berusaha mencari ikan. “Berapa yang kau dapat, Putih?” tanya Hitam. Angsa Putih hanya menggelengkan kepala. Namun Putih terus berusaha mencari ikan. Timbul rasa sombong didiri Hitam, betapa beruntungnya ia menemukan batu ajaib itu hingga ia seberuntung ini. Angsa Hitam kembali malas, ia menepi disebuah rumput, niat hanya istirahat sejenak malah ia tertidur pulas. Sedang Angsa Putih terus berusaha mencari ikan dengan semangat. Satu per satu ia temukan. Setelah lama tertidur, Angsa Hitam terbangun. 

Didapatinya Angsa Putih terus mencari ikan-ikan yang telah disembunyikan induk mereka. “Berapa banyak ikan yang kau dapat Angsa Putih?” Tanya Angsa Hitam. “Tujuh!” Jawab Angsa Putih sambil terus mencari ikan. Betapa kagetnya Si Hitam mendengar ucapan saudaranya itu. “Berhentilah mencari, kamu sudah mendapat tujuh ikan, aku hanya tiga.” Ucap Hitam tertunduk lesu. Melihat anak-anaknya telah berhasil mengumpulkan ikan-ikan tersebut, ibu angsa tersenyum. “Dasar batu ajaib yang tak berguna. Kenapa aku bisa gagal.” Gerutu Angsa Hitam.

 “Kerja keras dan semangat dapat mengantarkan kita pada keberhasilan. Ini hanya sebagian contoh kecil dari usaha dan kerja keras. Putih telah berhasil mewujudkan semua itu.” ucap Induk Angsa dengan lembut. “Aku akan berusaha merubah sikapku menjadi lebih baik lagi.” Ucap Angsa Hitam menyadari kesalahannya.           *(Mar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI); Outlook Transportasi 2016 Menuju 2017

Menjelang libur akhir tahun, masyarakat pasti banyak yang hilir mudik untuk liburan. Nah, maka dari itu transportasi publik juga harus mendukung kenyamanan masyarakat agar nyaman menggunakan fasilitas umum untuk bepergian. Mulai dari darat, laut, dan udara. Ada banyak transportasi yang dapat digunakan. Mulai dari Trans Jakarta, CommuterLine, dan masih banyak lagi yang bertebaran di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Selain itu juga ada kereta, bus, dan lainnya. Itu baru mencangkup transportasi darat, belum udara dan laut seperti pesawat terbang dan kapal laut. Semua transportasi umum yang sering digunakan masyarakat untuk bepergian. Menyoal transportasi umum, masyarakat tentu menginginkan kenyamanan, kemudahan akses, dan murah. Seperti saya yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan sangat terbantu dengan adanya rute Ciputat untuk Trans Jakarta. Sehingga bisa diakses dengan mudah, murah, dan nyaman. Nah, sebelum memasuki tahun baru 2017, Masyarakat Transportasi Indonesi

Pengalaman Pertama Scalling di Global Estetik

Scalling di Global Estetik Halo Assalamualaikum semua. Apa kabar nih? Oh iya kali ini gue mau kasih info ke kalian tentang pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut. Seberapa penting sih? Acara Blogger Party Bersama TDB dan Global Estetik Dalam keseharian kita kan pasti sering berinteraksi dengan banyak orang. Nah, masalah gigi sering kali bikin orang gak pede. Kalian pede gak sih kalau lagi ngomong trus bau mulut? Kan malu... Oke setelah gue ikut blogger party bareng Global Estetik, gue jadi tau tentang pentingnya merawat kebersihan gigi dan mulut. Apalagi ketika dijelaskan oleh drg. Sari kalau kesehatan gigi itu perlu diperhatikan. Gak hanya itu, acara yang berlangsung di Pondok Indah Mall (26/1) kemarin sungguh meriah. Apalagi dengan kehadiran para dokter kece dan juga materi yang disampaikan juga bagus banget buat nambah info seputar kesehatan gigi dan mulut. Dalam kesempatam tersebut, ada seorang dokter gigi yang juga merupakan Puteri Muslimah Indosiar, drg.Sar

Mengupas sisi lain kembang kantil di Film Kembang Kantil

Apa yang ada dibenak Anda ketika mendengar kata kembang kantil? Tentu saja atmosfer horor selalu melekat jika menyimak kembang yang satu ini. Kembang kantil, kembang yang sering diidentikkan dengan mahluk-mahluk astral memang kadang membuat bulu kuduk merinding. Para pemain film "Kembang Kantil" usai launching film di Epicentrum, Jakarta (13/4). Nah, bicara soal kembang kantil yang diidentikan dengan hal-hal horor ini memang selalu bikin penasaran. Apalagi dengan film terbaru dari Dee Company dan MD Pictures yang judulnya "Kembang Kantil". Bukan hanya sekedar film horor semata, namun difilm ini juga akan memberikan gambaran sisi kemistisan dari kembang kantil. Wuuu... penasaran, kan? Yaps, Dee Company dan MD Pictures baru saja mengeluarkan sebuah karya baru. Film horor yang berjudul "Kembang Kantil". Film ini disutradarai oleh Ubay Fox, yang sebelumnya sukses dengan film Mata Batin. Saat melihat thriller film "Kembang Kantil", akan ter