Harta memang
menyilaukan. Tak heran jika banyak yang terperosok jatuh karena harta.
Kesombongan dan ketamakan seakan menjadi pengiring bagi para pemburu harta yang
serakah, yang tidak pernah merasa puas dan bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh-Nya. Harta seakan harta paling berharga di dunia ini dan membuat
manusia menjadi lalai kepada sang pemberi nikmat, yaitu Allah SWT.
Harta memang
membutakan manusia. Agaknya hal ini terbukti benar adanya. Dari zaman nabi-nabi
terdahulu hingga era modern saat ini, harta memang menjadi incaran para
manusia. Tak heran jika harta bisa membuat seseorang menjadi tamak dan serakah.
Harta juga bisa
mengubah seseorang bisa meninggalkan keimanannya. Seakan menjadi tujuan utama
dalam kehidupan, maka merugilah orang yang tidak pandai bersyukur. Hal ini juga
yang terjadi kepada Qarun, yang hartanya masih sering ditemukan tertimbun di
dalam tanah. Sehingga tak heran jika istilah Harta Qarun sering digunakan jika
ada yang menemukan harta yang terpendam di bumi.
Di era sekarang
ini, setiap kali seseorang menemukan harta yang tertimbun di dalam bumi, pasti
orang tersebut menyebutnya sebagai Harta Qarun. Julukan yang diberikan kepada
harta yang ditemukan di dalam tanah. Namun, tahukah Anda, mengapa yang demikian
disebut Harta Qarun?
Siapakah Qarun?
Qarun adalah salah
seorang sepupu Nabi Musa AS yang berasal dari Bani Israil. Ia merupakan anak
dari Yashar, adik kandung Imran, ayah Nabi Musa AS. Baik Musa dan Qarun masih
keturunan Yaqub, karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi.
Awal
kehidupannya, Qarun merupakan seorang yang amat taat beragama dan beriman
kepada Allah SWT. Ia termasuk orang yang sering berdoa dan menghabiskan waktu
untuk beribadah. Ia hidup bersama isterinya dalam penuh keterbatasan. Garis
kemiskinan tak menyulutkan tekatnya untuk menjadi orang yang bertakwa. Setiap
hari tak henti-hentinya ia berdoa kepada Allah SWT agar segala kekurangannya
dicukupkan oleh-Nya.
Suatu hari Qarun
meminta kepada Nabi Musa AS untuk didoakan kepada Allah SWT agar diberi
kekayaan. Ia berjanji kepada Nabi Musa AS, jika kelak ia menjadi orang kaya, ia
akan berzakat dan membantu saudara-saudara lainnya. Setelah mendengar ucapan
dari Qarun, maka dengan sepenuh hati, Nabi Musa AS mendoakannya dan terkabul.
Allah SWT memberikan harta yang berlimpah ruah kepada Qarun.
Sejak saat itu
Qarun menjadi orang yang kaya raya dan bergelimang harta. Ia dikelilingi
wanita-wanita cantik serta segala keinginannya dapat terpenuhi dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, Qarun hanya memikirkan dirinya sendiri, dana tidak
memikirkan nasib saudara-saudara lainnya. Ia lupa akan kewajibannya beribadah
serta berzakat. Bahkan Nabi Musa AS seringkali mengingatkan Qarun untuk
memenuhi janji-janjinya dulu. Namun tetap saja ia mengabaikan ucapan Nabi Musa
AS.
Singkat cerita,
Qarun mulai menjadi tamak dan sombong. Ia sudah jarang bahkan tidak beribadah
kepada Allah SWT. Ia telah lupa daratan dan menganggap jika harta-hartanya yang
paling berharga dari segalanya. Ia juga menjadi orang yang serakah, hingga
Allah SWT menjadi murka.
“Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka
ia berlaku aniaya terhadap mereka dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
berbendaharaan harta dan kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah
orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah
kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang
terlalu membanggakan diri,” (QS. Al-Qashash: 76).
Karena
keserakahan dan kedzalimannya, Allah SWT memerintahkan bumi untuk menelan
Qarun. Atas kuasa-Nya, tiba-tiba bumi bergemuruh, dan tanah yang diinjak Qarun
retak-retak dan berlahan menelannya bersama harta benda lainnya. Hal ini
terjadi karena Allah SWT menghukum atas diri Qarun yang selalu membanggakan
dirinya dan berlaku dzalim.
Sungguh Allah
SWT tidak menyukai orang-orang yang sombong dan serakah. Manusia yang kufur
nikmat nantinya akan disengsarakan oleh Allah SWT. Perlu diingat bahwa
sejatinya bahwa harta benda yang dimiliki saat ini merupakan titipan-Nya semata.
Senantiasa Bersyukur
Kisah Qarun
telah tertulis dalam Al-Qur’an. Hal ini merupakan sebagai contoh pelajaran yang
harus diingat oleh umat manusia, bahwa untuk apa berlaku sombong, karena
sejatinya manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang kecil lagi lemah. Bak
seonggok debu tak bernilai, maka manusia tidak pantas berlaku sombong dan
membanggakan diri secara berlebihan.
Qarun telah
tenggelam bersama harta-hartanya akibat keserakahan yang telah dilakukannya
sehingga Allah SWT menjadi murka. Sebuah cerita yang akan selalu dikenang,
mengenai seseorang yang terkubur bersama harta-hartanya. Itulah yang terus
berkembang dari masyarakat hingga masa ke masa. Dan kini istilah itu sering
disebut oleh orang yang menemukan harta yang terbenam dalam tanah sebagai Harta
Qarun.
Menjadi manusia
yang selalu bersyukur kepada Allah SWT adalah cara untuk bisa menjadi manusia
bijak agar terhindar dari murka-Nya. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan kufur nikmat. “Maka kami
benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu
golongan yang dapat menolongnya dari
azab Allah SWT. Dan tidaklah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela
(dirinya),” (QS. Al-Qashash: 81).
Sesungguhnya
Allah SWT telah menyuruh manusia untuk senantiasa mengerjakan kebaikan dan
selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh-Nya. Setiap perbuatan pasti
akan ada balasannya, maka sebaik-baiknya orang beruntung adalah ia yang bisa
menempatkan diri agar termasuk ke dalam golongan yang dirahmati oleh Allah SWT.
“Barangsiapa yang datang dengan (membawa) kebaikan,
maka baginya (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu. Dan barangsiapa
yang datang dengan (membawa) kejahatan, maka tidaklah diberi pembalasan kepada
orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu, melainkan (seimbang) dengan
apa yang dahulu mereka kerjakan,” (QS. Al-Qashash: 84).
Demikianlah
kisah dari Qarun dan hartanya. Semoga bisa menjadi pelajaran bahwasannya apa
yang telah terjadi merupakan kuasa Allah SWT. Qarun yang ditelan bumi bersama
hartanya telah menjadikan image di
kalangan masyarakat jika hartanya si serakah masih sering ditemukan di dalam
perut bumi, yang biasa mereka sebut
sebagai Harta Qarun. Wallauhalam. *(Mar/berbagai sumber)
Komentar
Posting Komentar